11/07/2014

MEM-FACEBOOK-KAN ALLAH ( mewartakan kebaikan dan nilai Allah )

Mem-facebook-kan  Allah
( mewartakan kebaikan dan nilai Allah )
Oleh : Elias Jeksen
                                                                                                
Pengantar

K
ehadiran internet di tengah dunia modern sekarang memudahkan umat manusia terhadap banyak hal. Salah satunya ialah orang dapat dengan mudah mengetahui berbagai informasi di seluruh belahan dunia. Berkat kehadirannya orang menjadi dapat belajar banyak hal dan bahkan menjadi seorang berpengetahuan luas. Selain berbagai informasi yang di dapat, internet juga menjadi media komunikasi yang sangat menarik dewasa ini. Berbagai macam model media komunikasi itu, antara lain facebook, yahoo massanger, badoo, hi5, twitter, dan lain-lain. Di antaranya itu facebook paling banyak digunakan di seluruh dunia. Karena itu  facebook menjadi fokus utama dalam tulisan ini.
Di era modern ini internet dapat menjadi jalan baru untuk mewartakan kerajaan Allah. Paus Benediktus XVI menegaskan juga jalan baru ini. Baginya Allah memiliki keluasan tempat dalam dunia manusia, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Karena itu sabda Allah dapat diwartakan dalam bentuk apapun dalam dunia manusia. Itu sebabnya menggunakan teknologi komunikasi baru merupakan hal sangat penting di zaman modern sekarang. Penggunaannya tentu secara bijaksana dalam iman, untuk menjawab secara tepat tantangan-tantangan yang mengakibatkan pergeseran budaya, yang dirasakan oleh umat, khususnya kaum muda.[1]
Tulisan ini ingin mengajak pembaca merefleksikan bersama dampak  positive dari penggunaan facebook, yakni facebook sebagai salah satu sarana mewartakan kerajaan Allah.

Mem-facebook-kan  Allah
Mem-facebook-kan Allah berarti Allah hadir dalam facebook. Maksudnya di sini ialah mewartakan atau menghadirkan Allah. Dengan fungsi yang demikian, kita dapat melihat  facebook bukan sekedar sebagai media komunikasi tetapi dapat  menjadi wadah untuk mewartakan kerajaan Allah. Ini dapat dijadikan sebagai karya pastoral pribadi kita sebagai umat kristiani. Dalam arti ini kewajiban kita sebagai anak-anak Allah dapat kita laksanakan dengan jalan baru ini. Namun harus disadari bahwa mewartakan Allah dalam facebook bukan melulu menulis ayat-ayat kitab suci maupun kata “Allah” melainkan dengan cara-cara tertentu yang menampakkan nilai-nilai kebaikan bagi facebooker. Tentu kita sudah melihat kemungkinan ini dan melaksanakannya. Maka dari itu melalui facebook kita dapat mewartakan Allah kepada dunia maya (istilah kerennya : dumay) dengan beberapa cara.

1.      Lewat  up date status
Kita pasti sering meng-up date status di facebook. Tentu beraneka macam bentuknya entah itu kata-kata bijak, mutiara, romantic, motivasi, ayat-ayat kitab suci, harapan,  yang melukis persoalan pribadi dan macam-macam lagi. Ruang ini sebenarnya sangat bagus untuk dijadikan arena pewartaan karena dapat dibaca oleh para facebooker yang berteman dengan kita. ketika orang-orang nge-like up date status kita, itu tandanya ada makna yang mendalam dan mereka mendapatkan sesuatu apa yang kita tulis di sana. Maka, dengan tindakan itu mereka menyetujui apa yang kita tulis. Dengan menyetujui apa yang kita tulis itu  berarti mereka secara tidak langsung menerima nilai-nilai dan kebaikan Allah yang terwujud dalam aneka bentuk kata dan kalimat karena  mampu menyentuh perasaan  dan memotivasi hidup mereka.

2.     Lewat komentar
Kita tentu sering menjumpai dan  membaca up date status dari teman-teman di facebook. Ada banyak bentuknya. Tetapi yang menarik ialah ketika mereka meng-up date persoalan hidup mereka. Membaca persoalan mereka, entah orangnya kita kenal atau tidak, menjadi kesempatan bagi kita untuk memberikan solusi dan motivasi. Dengan tindakan itu kita secara tidak langsung mewartakan kebaikan Allah di dalamnya. Dengan tindakan itu juga kita hendak bersolider dengan penderitaan orang lain. Jika orang yang bersangkutan nge-like “pewartaaan” kita, itu tandanya ia menyetujui dan menerima apa yang kita sumbangkan.
Kita harus menyadari bahwa  orang yang meng-up date-kan persoalan hidupnya di dunia maya, seperti di facebook misalnya, sebenarnya hendak meminta solusi, pendapat, dan nasihat dari banyak orang agar ia mendapat pencerahan untuk dapat menyelesaikan dan mengurangi persoalan hidupnya. Hal ini terkadang orang lakukan karena ia sudah bingung harus berbuat apa. Karena itu ada kemungkinan ini bahwa ia terpaksa melemparkan persoalan hidupnya ke dunia maya. Namun sayangnya terkadang banyak orang yang berkomentar dengan nada mengejek. Ini kebiasaan yang tidak baik dan kiranya hal ini juga tidak perlu dilakukan sebab tindakan yang demikian secara tidak langsung dapat menambah persoalannya. Maka, hendaknya kita selalu menyumbangkan jalan penyelesaian atau solusi yang berguna kepada yang bersangkutan.

3.     Lewat pesan (inbox)
Kerap kali kita menerima inbox dari facebooker yang berteman dengan kita berupa keluhan atau persoalan pribadi. Dari keluhan atau persoalan pribadi yang mereka alami ujung-ujung arahnya pada  permintaan solusi, baik dalam bentuk saran maupun nasihat.  Kerap persoalannya rumit dan terkadang membuat kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan jawaban yang kiranya memuaskan dan dapat diterima. Tetapi kita mungkin pernah mengalami ini bahwa  kerap juga-bahkan mungkin selalu-jawaban kita mereka terima dengan senang hati dan berhasil membantu kesulitan mereka. Hal ini harus kita sadari bahwa Allah kerap menjadikan kita sebagai pengantara rahmat-Nya untuk menyatakan kebaikan dan kasih-Nya kepada umat manusia. Kita patut bersyukur atas karya Allah yang demikian.

4.    Lewat group bersama
Pewartaan Kerajaan Allah tidak hanya lewat tiga hal di atas tetapi  berlanjut juga dalam group bersama. Kita tentu sudah bergabung dengan salah satu banyak group yang ada di dunia facebook. Di wadah ini pun adalah kesempatan bagi kita untuk berbagi nilai kerajaan Allah. Pewartaan akan tampak konsisten apabila group di mana kita bergabung merupakan group bercorak kristiani, misalnya Aku Cinta Yesus. Namun mesti diingat bahwa panggilan kita sebagai kristiani bukan hanya untuk golongan kita sendiri atau agama kita sendiri tetapi untuk semua orang dan semua agama. Maka, untuk berbagi kebaikan dan nilai-nilai  Allah, perlu juga kita bergabung dengan group-group dari agama lain dan bahkan group-group “nakal”. Dengan demikian Allah semakin mudah berkarya di dunia dan akhirnya membawa orang  berjalan menuju dekapan kasih Allah.

Penutup
Kehidupan kita di zaman modern sangat terbantu dengan kehadiran internet. Kita dibuatnya menjadi berwawasan luas dan mudah berkomunikasi dengan semua orang. Tetapi internet juga menyediakan peluang yang besar bagi pewartaan “Injil”. Dalam dunia facebook kita dapat melihat pergeseran moral lewat kata-kata, komentar, dan nge-like hal yang tidak baik. Dalam dunia facebook kita juga dapat melihat manusia mengalami banyak persoalan dalam hidupnya. Kehadiran Allah sangat mendesak bagi mereka yang demikian. Kita sebagai pengantara kecil kasih Allah dapat berperan menghadirkan-Nya dalam hidup mereka lewat up date status, komentar, inbox dan group bersama. Dalam hal ini kita ikut berpartisipasi pada GS art. 1. Kecemasan, pergumulan, kedukaan dunia adalah kecemasan, pergumulan, dan kedukaan kita. Inilah panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Inilah tanggung jawab kita. Internet, khususnya dunia facebook haruslah dipandang sebagai ladang yang subur untuk menabur dan menumbuhkan benih kasih Allah dalam hidup manusia.



[1] Errol Jonathans, Era Multimedia : Sebuah “Kosmologi” Baru, dalam Seri Filsafat Teologi Widya Sasana no.19 : Iman dan Pewartaan di Era Multimedia, STFT Widya Sasana : Malang, 2010, hlm.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar