Mem-facebook-kan Allah
( mewartakan
kebaikan dan nilai Allah )
Oleh : Elias Jeksen
Pengantar
K
|
ehadiran internet di tengah dunia modern sekarang memudahkan
umat manusia terhadap banyak hal. Salah satunya ialah orang dapat dengan mudah
mengetahui berbagai informasi di seluruh belahan dunia. Berkat kehadirannya
orang menjadi dapat belajar banyak hal dan bahkan menjadi seorang
berpengetahuan luas. Selain berbagai informasi yang di dapat, internet juga
menjadi media komunikasi yang sangat menarik dewasa ini. Berbagai macam model
media komunikasi itu, antara lain facebook,
yahoo massanger, badoo, hi5, twitter, dan lain-lain. Di antaranya itu facebook paling banyak digunakan di
seluruh dunia. Karena itu facebook menjadi fokus utama dalam
tulisan ini.
Di era modern ini internet dapat menjadi jalan baru untuk
mewartakan kerajaan Allah. Paus Benediktus XVI menegaskan juga jalan baru ini.
Baginya Allah memiliki keluasan tempat dalam dunia manusia, baik di dunia nyata
maupun di dunia maya. Karena itu sabda Allah dapat diwartakan dalam bentuk
apapun dalam dunia manusia. Itu sebabnya menggunakan teknologi komunikasi baru
merupakan hal sangat penting di zaman modern sekarang. Penggunaannya tentu
secara bijaksana dalam iman, untuk menjawab secara tepat tantangan-tantangan
yang mengakibatkan pergeseran budaya, yang dirasakan oleh umat, khususnya kaum
muda.[1]
Tulisan ini ingin mengajak pembaca merefleksikan bersama
dampak positive dari penggunaan facebook, yakni facebook sebagai salah satu sarana mewartakan kerajaan Allah.
Mem-facebook-kan Allah
Mem-facebook-kan
Allah berarti Allah hadir dalam facebook.
Maksudnya di sini ialah mewartakan atau menghadirkan Allah. Dengan fungsi yang
demikian, kita dapat melihat facebook bukan sekedar sebagai media komunikasi
tetapi dapat menjadi wadah untuk mewartakan
kerajaan Allah. Ini dapat dijadikan sebagai karya pastoral pribadi kita sebagai
umat kristiani. Dalam arti ini kewajiban kita sebagai anak-anak Allah dapat
kita laksanakan dengan jalan baru ini. Namun harus disadari bahwa mewartakan
Allah dalam facebook bukan melulu
menulis ayat-ayat kitab suci maupun kata “Allah” melainkan dengan cara-cara
tertentu yang menampakkan nilai-nilai kebaikan bagi facebooker. Tentu kita sudah melihat kemungkinan ini dan melaksanakannya.
Maka dari itu melalui facebook kita
dapat mewartakan Allah kepada dunia maya (istilah kerennya : dumay) dengan beberapa cara.
1. Lewat up date
status
Kita pasti sering meng-up date status di facebook. Tentu beraneka macam bentuknya entah itu kata-kata bijak,
mutiara, romantic, motivasi, ayat-ayat kitab suci, harapan, yang melukis persoalan pribadi dan macam-macam
lagi. Ruang ini sebenarnya sangat bagus untuk dijadikan arena pewartaan karena
dapat dibaca oleh para facebooker
yang berteman dengan kita. ketika orang-orang nge-like up date status kita, itu tandanya ada makna yang mendalam dan mereka
mendapatkan sesuatu apa yang kita tulis di sana. Maka, dengan tindakan itu
mereka menyetujui apa yang kita tulis. Dengan menyetujui apa yang kita tulis
itu berarti mereka secara tidak langsung
menerima nilai-nilai dan kebaikan Allah yang terwujud dalam aneka bentuk kata
dan kalimat karena mampu menyentuh
perasaan dan memotivasi hidup mereka.
2. Lewat
komentar
Kita tentu sering menjumpai dan membaca up
date status dari teman-teman di facebook.
Ada banyak bentuknya. Tetapi yang menarik ialah ketika mereka meng-up date persoalan hidup mereka. Membaca
persoalan mereka, entah orangnya kita kenal atau tidak, menjadi kesempatan bagi
kita untuk memberikan solusi dan motivasi. Dengan tindakan itu kita secara
tidak langsung mewartakan kebaikan Allah di dalamnya. Dengan tindakan itu juga
kita hendak bersolider dengan penderitaan orang lain. Jika orang yang
bersangkutan nge-like “pewartaaan”
kita, itu tandanya ia menyetujui dan menerima apa yang kita sumbangkan.
Kita harus menyadari bahwa orang yang meng-up date-kan persoalan hidupnya di dunia maya, seperti di facebook misalnya, sebenarnya hendak
meminta solusi, pendapat, dan nasihat dari banyak orang agar ia mendapat
pencerahan untuk dapat menyelesaikan dan mengurangi persoalan hidupnya. Hal ini
terkadang orang lakukan karena ia sudah bingung harus berbuat apa. Karena itu
ada kemungkinan ini bahwa ia terpaksa melemparkan persoalan hidupnya ke dunia
maya. Namun sayangnya terkadang banyak orang yang berkomentar dengan nada
mengejek. Ini kebiasaan yang tidak baik dan kiranya hal ini juga tidak perlu
dilakukan sebab tindakan yang demikian secara tidak langsung dapat menambah
persoalannya. Maka, hendaknya kita selalu menyumbangkan jalan penyelesaian atau
solusi yang berguna kepada yang bersangkutan.
3. Lewat
pesan (inbox)
Kerap kali kita menerima inbox dari facebooker yang berteman dengan kita berupa keluhan atau persoalan
pribadi. Dari keluhan atau persoalan pribadi yang mereka alami ujung-ujung
arahnya pada permintaan solusi, baik
dalam bentuk saran maupun nasihat. Kerap
persoalannya rumit dan terkadang membuat kita membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menemukan jawaban yang kiranya memuaskan dan dapat diterima. Tetapi kita
mungkin pernah mengalami ini bahwa kerap
juga-bahkan mungkin selalu-jawaban kita mereka terima dengan senang hati dan
berhasil membantu kesulitan mereka. Hal ini harus kita sadari bahwa Allah kerap
menjadikan kita sebagai pengantara rahmat-Nya untuk menyatakan kebaikan dan
kasih-Nya kepada umat manusia. Kita patut bersyukur atas karya Allah yang
demikian.
4. Lewat
group bersama
Pewartaan Kerajaan Allah tidak hanya
lewat tiga hal di atas tetapi berlanjut juga
dalam group bersama. Kita tentu sudah bergabung dengan salah satu banyak group
yang ada di dunia facebook. Di wadah
ini pun adalah kesempatan bagi kita untuk berbagi nilai kerajaan Allah.
Pewartaan akan tampak konsisten apabila group di mana kita bergabung merupakan
group bercorak kristiani, misalnya Aku
Cinta Yesus. Namun mesti diingat bahwa panggilan kita sebagai kristiani
bukan hanya untuk golongan kita sendiri atau agama kita sendiri tetapi untuk
semua orang dan semua agama. Maka, untuk berbagi kebaikan dan nilai-nilai Allah, perlu juga kita bergabung dengan
group-group dari agama lain dan bahkan group-group “nakal”. Dengan demikian
Allah semakin mudah berkarya di dunia dan akhirnya membawa orang berjalan menuju dekapan kasih Allah.
Penutup
Kehidupan kita di zaman modern sangat terbantu dengan
kehadiran internet. Kita dibuatnya menjadi berwawasan luas dan mudah
berkomunikasi dengan semua orang. Tetapi internet juga menyediakan peluang yang
besar bagi pewartaan “Injil”. Dalam dunia facebook
kita dapat melihat pergeseran moral lewat kata-kata, komentar, dan nge-like hal yang tidak baik. Dalam dunia facebook kita juga dapat melihat manusia
mengalami banyak persoalan dalam hidupnya. Kehadiran Allah sangat mendesak bagi
mereka yang demikian. Kita sebagai pengantara kecil kasih Allah dapat berperan
menghadirkan-Nya dalam hidup mereka lewat up
date status, komentar, inbox dan
group bersama. Dalam hal ini kita ikut berpartisipasi pada GS art. 1.
Kecemasan, pergumulan, kedukaan dunia adalah kecemasan, pergumulan, dan
kedukaan kita. Inilah panggilan kita sebagai pengikut Kristus. Inilah tanggung
jawab kita. Internet, khususnya dunia facebook
haruslah dipandang sebagai ladang yang subur untuk menabur dan menumbuhkan
benih kasih Allah dalam hidup manusia.
[1] Errol Jonathans, Era Multimedia : Sebuah “Kosmologi” Baru,
dalam Seri Filsafat Teologi Widya Sasana no.19 : Iman dan Pewartaan di Era
Multimedia, STFT Widya Sasana : Malang, 2010, hlm.2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar